Pada tahun 2019, pesawat militer milik
Rusia dan Cina memasuki wilayah udara Korea Selatan secara bersamaan. Rusia dan
Cina diketahui bekerjasama untuk meningkatkan stabilitas mereka, bekerja sama
khususnya pada sistem pertahanan militer. Karena kejadian tersebut, Korea
Selatan meluncurkan tembakan peringatan dengan jet tempur kepada pesawat
militer Rusia dan China. Selain itu juga, Jepang ikut andil dalam pencemaran
patroli tersebut. Kejadian ini sering dialami oleh pihak Korea Selatan
dengan China dan Rusia.
Kali
ini di tahun 2021 pada Jumat, 19 November 2021 kemarin, terjadi kembali
ketegangan antara Korea Selatan dengan China dan Rusia. Dua pesawat militer
milik China dan tujuh pesawat militer milik Rusia masuk kembali ke zona
identifikasi pertahanan udara Korea Selatan (KADIZ). Korea Selatan kembali
menerbangkan jet tempur untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan. Hal ini dikonfirmasikan oleh Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea
Selatan yang mengatakan dua pesawat China dan tujuh pesawat Rusia tersebut
berada di sekitar bagian timur laut KADIZ secara berturut-turut dan berada
disana selama sepuluh menit sebelum akhirnya terbang menjauh. Meskipun
pesawat-pesawat tersebut tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan, namun
pihak militer Korea Selatan tetap melakukan tindakan antisipasi. Diketahui
pesawat militer China yang masuk kali ini adalah dua pesawat pengebom berjenis
TU, sementara empat pesawat milik rusia merupakan jenis pesawat pengebom Sukhoi
dan pesawat peringatan udara dengan sistem kontrol A-50.
Berita
korea dilansir dari laman SBS world, pihak China sendiri
mengkonfirmasi permasalahan ini melalui saluran komunikasi hotline antara kedua
negara tersebut dan mengatakan bahwa pesawat dari kedua negara tersebut sedang
melakukan latihan rutin, sedangkan pihak Rusia belum menyampaikan tanggapan
apapun mengenai hal ini. JCS juga mengatakan melakukan tindakan antisipasi
tersebut dengan mengerahkan jet tempur F-15K dan KF-16 sebelum pesawat milik
China dan Rusia masuk ke wilayah KADIZ. JCS juga menyampaikan penilaiannya
terhadap permasalahan ini bahwa kejadian pesawat tersebut merupakan bagian dari
latihan militer gabungan China dan Rusia.
Sementara
itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menegaskan dan mendesak agar
kejadian masuknya pesawar China dan Rusia ke KADIZ untuk tidak terulang kembali
di masa yang akan datang, sebab pesawat dari dua negara komunis tersebut kerap
beberapa kali memasuki zona KADIZ dalam beberapa waktu tahun terakhir. Tidak
hanya pada tahun 2019 saja, pada bulan Desember tahun lalu juga merupakan
puncak dari permasalahan tersebut dimana Korea Selatan melepaskan beberapa
tembakan karena 19 pesawat China dan Rusia dilaporkan masuk ke zona
identifikasi pertahanan udara Korea Selatan dengan dalih yang sama.
Isu ketegangan dari negara Korea
dengan dua negara tersebut memang kerap menjadi masalah serius, sayangnya
meskipun Korea Selatan telah beberapa kali memberikan ‘teguran’ akan tetapi
dari negara China dan Rusia tidak pernah mengindahkan. Sejauh ini tercatat
sejak tahun 2019 hingga 2021 pesawat militer dari kedua negara komunis tersebut
kerap memasuki daerah KADIZ yang dikatakan sebagai bentuk Latihan militer rutin
dari kedua pihak tersebut. Jika terus dibiarkan permasalahan ini dapat
memperparah perselisihan antara negara Korea Selatan dengan China dan Rusia.
Khususnya pada pihak Rusia yang sampai saat ini tidak memberikan komentar
apapun mengenai permasalahan ini.