
Sakit kepala (Migrain/migren) sering menggangu aktivitas kita sehari-hari. Migrain ini merupakan keluhan yang sering terjadi di masyarakat. Seringkali kita sebagai tenaga kesehatan ditanya mengenai penyebab migrain dan cara mengatasinya.
Migren ialah nyeri kepala vaskular berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya sesisi (unilateral), sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat, diperberat oleh aktivitas, dan mampu disertai dengan mual dan atau muntah, mata terasa silau, terjadi perubahan dalam penglihatan, termasuk penglihatan kabur atau timbul titik buta dimana anda tidak dapat melihat pada satu titik tertentu.
Menjadi terganggu dengan cahaya (pencahayaan), kebisingan atau bacin. Migren diklasifikasikan menjadi; migren dengan aura, migren tanpa aura, migren oftalmoplegik, migren retinal, migren yang berafiliasi dengan gangguan intracranial, migren dengan komplikasi, dan gangguan mirip migren yang tidak terklasifikasikan.Namun yang sering terjadi di masyarakat ialah migraine tanpa aura.
Migrain ini dapat terjadi pada beberapa usia, juga mampu terjadi pada perempuan maupun laki-laki. Namun menurut penelitian, migrain ini lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki. Migren dapat terjadi pada semua usia, tetapi biasanya muncul antara usia 10-40 tahun dan angka kejadiannya menurun setelahusia 50 tahun.
Migrain ini mampu terjadi alasannya adalah perubahan hormon (estrogen dan progesteron) pada perempuan, khususnya pada fase luteal siklus menstruasi, faktor masakan (anggur merah, natrium nitrat), vasokonstriktor (keju, coklat), serta zat pemanis pada makanan., faktor fisik mirip lahraga berat,kelelahan, stress,alcohol,merokok dan rangsang sensorik seperti (mirip cahaya yang silau, amis menyengat).
Lalu bagaimana cara pengobatan dan pencegahan migraine? Penatalaksaan migrain secara garis besar dapat dilakukan dengan mengurangi faktor resiko, terapi farmakologi dan non farmakologi dan terapi preventif yang disarankan untuk penderita yang tidak mengalami perbaikan dengan obat-obatan serangan akut. Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan dalam pengobatan migraine yaitu Acetaminophen (Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu aspirin dan non-aspirin. Yang termasuk ke dalam golongan NSAID non-aspirin antara lain ibuprofen dan naproxen. Beberapa jenis dari obat NSAID ini dapat diperoleh dengan memakai resep dokter. Jika dengan pengobatan ini tidak juga mereda maka dokter akan meresepkan obat golongan lainnya, yergantung dari jenis migrainnya. Oleh alasannya adalah itu untuk para penderita migraine sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dalam pengobatannya, karena efek dan dosis masing-masing obat berbeda-beda.
ada prinsipnya yang terpenting dalam pencegahan migraine ialah dengan mengubah teladan hidup yang berisiko mencetuskan migraine Hal ini termasuk menghentikan kebiasaan merokok, menghindari kuliner yang banyak mengandung tiramin (bahan kimia yang terdapat dalam keju, anggur, bir, sosis, dan acar) mampu mencetuskan terjadinya migren. Penyedap kuliner atau MSG dilaporkan dapat mengakibatkan sakit kepala, kemerahan pada wajah, berkeringat dan berdebar debar kalau dikonsumsi dalam jumlah yang besar pada saat perut kosong. Fenomena ini biasa disebut Chinese restaurant syndrome. Aspartam atau embel-embel buatan yang banyak dijumpai pada minuman diet dan makanan ringan, dapat menjadi aktivis migren jikalau dimakan dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu sebaiknya hindari jenis kuliner tersebut. Selain itu juga perlu menghindari masakan yang mengandung nitrat tinggi seperti kacang kacangan, juga kafein dalam jumlah banyak. Kafein terkandung dalam banyak produk kuliner seperti minuman ringan, teh, cokelat, dan kopi.
Selain menghindari makanan penggagas migraine kita juga harus menjaga acuan hidup yang sehat, dengan makan- makanan bergizi,banyak minum air putih, jangan menunda makan dan hindari puasa yang lama dan olah raga teratur. Olah raga dapat memperbaiki kualitas tidur dan menurunkan frekuensi migren. Lakukan peningkatan olah raga secara sedikit demi sedikit. Olah raga yang terlalu keras sehingga tubuh kelelahan justru akan memicu terjadinya sakit kepala migren. Kurangi stress dengan teknik relaksasi. Semoga berita ini bermanfaat.